PENGALAMAN KERJA PERTAMA KU
Pada tanggal 22
Desember 1986 adalah tanggal yang sangat bersejarah bagiku, karena tanggal
tersbut merupakan pengalaman pertama aku menjadi guru. Menjadi gutu tidak
semudah seperti apa yang aku banyangkan,
Saat itu saya
masih di bangku kuliah semester akhir ditawari kerja oleh kakak kandung yang kebetulan
kakak kandung saya kenal akrab dengan kepala SMEA PGRI 1Ngawi salah satu
sekolah swata yang didirikan oleh PGRI di Ngawi yang sekarang sudah berubah
nama menjadi SMK PGRI 4 Ngawi. Masih ragu sebenarnya saya menerima tawaran
tersebut namun atas dorongan semangat kaka saya akhirnya tawaran untuk menjadi
guru di SMEA PGRI 1 Ngawi pun saya terima. Untuk melamar pekerjaan tentunya
harus membuat surat lamaran kerja dan memberikan lampiran-lampiranya, nama apa
di kata saya kan belum lulus jadi saya belum punya ijasah Sarjana, jadi yang
saya lampirkan ya ijasah SMEA karena kebetulan saya Lulusan SMEA Kosgoro Ngawi.
Lamaran sudah saya serahkan dan pada suatau hari Kepala Sekolah yang bernama
Dra Sutriana itu ketemu dengan kakak saya dan mentertawakan lamaran yang
lampiranya Cuma ijasah SMEA. Kata Kepala sekolah kepada Kakak saya dengan
bahasa jawa“ He pak Harto..... (Kakak saya bernama Suharto) .... adikmu nglamar
kerja dadi guru kok ijasahe SMEA ki Piye”
yang dalam bahasa indonesia maksudnya melamar pekerjaan menjadi guru kok
ijasahnya SMEA itu gimana. Namun karena saat itu benar benar membutuhkan guru
Akuntansi dan kebetulan saya dipandang bisa mengajar akuntansi maka ijasahpun
tidak dipermasalahkan akhir saya disuruh masuk mulai tanggal 22 Desember 1986.
Pada hari pertama aku masuk kelas tentu saja yang namanya guru baru pastilah
semua mata teus menatap kearahku. Namun apaka aku salah tingkah? .... ya sih
namun karena saya guru ya harus saya sembunyikan dan hanya senyuman yang selalu
tersungging di bibirku. Nah sesampai di kelas mulailah perasaan grogi bercampur
malu terus menghampiriku. Saat itu saya masuk di kelas 3 akuntansi saya mengucapkan salam dan mulailah saya berkenalan dengan
murid-murid. Saya memperkenalkan diri dengan menuliskan nama saya di papan
tulis “Puryanto”...... begitu saya menulis maka diberondong beberapa
pertanyaan.....
“Murid “ :
....Pak titelnya apa Pak (pertanyaan yang dilontarkan salah satu murid)
“Saya” : .... Titel saya............... Drs. Ec..
Dengan ragu
sbenarnya saya menjawab pertanyaan ini namun untuk menutupi gengsi saya, maka
saya agak berbohong sedikit dengan menuliskan titel Drs. Ec di depan nama saya
yang tertulis di papan tulis, kan saya belum lulus, jadi sebenarnya belum
mempunyai titel. Tapi sebentar lagi titel tersbut kan segera menempel di nama
saya ..... kan saya sudah semester akhir... gumam saya dalam hati. Kemudian
muncul pertanyaan demi pertanyaan :
“Murid “ :
.... Drs. Ec itu apa pak.... (murid
Laki-laki)
“Saya” : ..... ini titel yang diberikan kepada orang yang telah lulus dari
sarjana ekonomi
“Murid” : ....Statusnya...
pak ......( celetuk salah satu murid perempuan.... cntik sih)
“Saya” : .... Status apa ya mbak .... (pura-pura saya)
“Murid” : ..... e....e.....
kawin apa belum kawin begitu lo pak... (disahut pertanyaan tersebut oleh
murid laki-laki)
“Saya” : ... o..o... itu ....... belum laku.... ( geerr semua
murid yang menganggap jawaban saya itu lucu)
Dan
seterusnya pertanyaan demi pertanyaan mucul mulai dari menanyakan alamat, kendaraan
yang digunakan, ukuran sepatu....... tahu-tahu... teng.....teng.... teng....
bel berbunyi yang ternyata obrolan saya tadi memakan waktu du jam pelajaran.
Jadi pada hari pertama saya belum mengajar materi dan kebetulan hari itu saya
hanya terjadwal 1 kelas.
Pada malam
hari saya harus belajar menyiapkan materi untuk besok, karena besok ada jadual
untuk saya mengajar di kelas 1 jam pertama dan kedua mata pelajaran Akuntansi,
karena memang saya diberikan jam untuk mengajar akuntansi. Saya belajar mulai
dari menghafal materi......, bagaimana cara menyampaikan..... dimulai dari
apa.., nanti kalau ada pertanyaan dari siswa saya harus menjawab bagaimana.....
tahu-tahu waktu sudah menunjukkan jam 03.00 WIB kemudian saya berbaring dan
tertidur.
Keesokan
harinya dengan semangat juang saya sebagai guru baru yang tidak boleh telat,
maka jam 06.15 WIB saya sudah berada di sekolah. Karena saya harus segera
bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, maka saya sengaja untuk keliling
sekolah melihat-lihat.... sekelilingnya dan mulailah berdatangan para murid....
“selamat pagi pak”...... beberapa murid menyapa saya, lalu saya jawab
...”Selamat pagi”.... tentu saja
sambil senyum saya menjawabnya.
Tak lama
kemudian ...”Teng... teng.....teng.... teng... bel berbunyi 4 kali pertanda
sekolah mulai masuk. Namun karena hari itu hari senin, maka sebelum masuk kelas
harus upacara dulu dan pada upacara tersebut saya diperkenalkan oleh kepala
sekolah kepada semua siswa, guru dan karyawan lainya. Begitu upacara selesai
mulailah saya masuk kelas menyuruh ketua kelas unuk memimpin do’a , kemudian
saya mengucapkan salam... mulailah saya memberikan materi. Dengan bahasa yang
masih kurang lancar namun karena materi sudah hafal jadi ya lancar.. lancar
saja dan sukseslah hari pertama saya memberikan materi.
Pada hari
berikutnya seperti biasa saya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk
persiapan mengajar termasuk materi sudah saya hafalkan .... saya masuk kelas 3....
. Saat saya berjalan menuju kelas ada beberapa siswa yang berbisik namun
keras.... memberitahukan kepada teman lainya menggunkan bahasa campuran ...” he..... guru
baru” .... “mana” jawab
teman yang diberitahu.......” oh yaaa ...
eeeee guru anyar katoke cingkrang”....... “husss....” teman lainya mengingatkan agar tidak meledek. Mendengar
bisikan atau ledekan mereka membuat saya tidak PD, namun apa daya tidak mungkin
untuk ganti celana... yah.... akhirnya muncul... karakter kecuwekkan saya.
Akirnya saya sampai di ruang kelas dan mulailah mengajar memberikan materi yang
semuanya berjalan dengan lancar. Pada hari berikutnya mulailah saya harus
berhati hati dalam berdandan karena ternyata jadi seorang guru segala
aktivitasnya termasuk pakaianya selalu di lirik oleh siswa, dan agar dalam
memberikan materi dapat berjalan dengan lancar dalam arti menguasai materi,
maka setiap hari harus banyak membaca.
Begitulah saya bekerja sebagai guru yang
setiap hari harus belajar dan belajar untuk menghadapi para siswa yang memiliki
karakter berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1. Berikan komentar di sini
2. Tetapi Komentar tentang Postingan kami, Bukan Iklan.
3. Jika terdapat iklan terpaksa kami hapus