menu1

Minggu, 19 Juni 2016

CONTOH CERPEN



PENGALAMAN KERJA PERTAMA  KU
Pada tanggal 22 Desember 1986 adalah tanggal yang sangat bersejarah bagiku, karena tanggal tersbut merupakan pengalaman pertama aku menjadi guru. Menjadi gutu tidak semudah seperti apa yang aku banyangkan,
Saat itu saya masih di bangku kuliah semester akhir ditawari kerja oleh kakak kandung yang kebetulan kakak kandung saya kenal akrab dengan kepala SMEA PGRI 1Ngawi salah satu sekolah swata yang didirikan oleh PGRI di Ngawi yang sekarang sudah berubah nama menjadi SMK PGRI 4 Ngawi. Masih ragu sebenarnya saya menerima tawaran tersebut namun atas dorongan semangat kaka saya akhirnya tawaran untuk menjadi guru di SMEA PGRI 1 Ngawi pun saya terima. Untuk melamar pekerjaan tentunya harus membuat surat lamaran kerja dan memberikan lampiran-lampiranya, nama apa di kata saya kan belum lulus jadi saya belum punya ijasah Sarjana, jadi yang saya lampirkan ya ijasah SMEA karena kebetulan saya Lulusan SMEA Kosgoro Ngawi. Lamaran sudah saya serahkan dan pada suatau hari Kepala Sekolah yang bernama Dra Sutriana itu ketemu dengan kakak saya dan mentertawakan lamaran yang lampiranya Cuma ijasah SMEA. Kata Kepala sekolah kepada Kakak saya dengan bahasa jawa“ He pak Harto..... (Kakak saya bernama Suharto) .... adikmu nglamar kerja dadi guru kok ijasahe SMEA ki Piye”  yang dalam bahasa indonesia maksudnya melamar pekerjaan menjadi guru kok ijasahnya SMEA itu gimana. Namun karena saat itu benar benar membutuhkan guru Akuntansi dan kebetulan saya dipandang bisa mengajar akuntansi maka ijasahpun tidak dipermasalahkan akhir saya disuruh masuk mulai tanggal 22 Desember 1986. Pada hari pertama aku masuk kelas tentu saja yang namanya guru baru pastilah semua mata teus menatap kearahku. Namun apaka aku salah tingkah? .... ya sih namun karena saya guru ya harus saya sembunyikan dan hanya senyuman yang selalu tersungging di bibirku. Nah sesampai di kelas mulailah perasaan grogi bercampur malu terus menghampiriku. Saat itu saya masuk di kelas 3 akuntansi  saya mengucapkan salam  dan mulailah saya berkenalan dengan murid-murid. Saya memperkenalkan diri dengan menuliskan nama saya di papan tulis “Puryanto”...... begitu saya menulis maka diberondong beberapa pertanyaan.....
“Murid           : ....Pak titelnya apa Pak  (pertanyaan yang dilontarkan salah satu murid)
“Saya”             : .... Titel saya............... Drs. Ec..
Dengan ragu sbenarnya saya menjawab pertanyaan ini namun untuk menutupi gengsi saya, maka saya agak berbohong sedikit dengan menuliskan titel Drs. Ec di depan nama saya yang tertulis di papan tulis, kan saya belum lulus, jadi sebenarnya belum mempunyai titel. Tapi sebentar lagi titel tersbut kan segera menempel di nama saya ..... kan saya sudah semester akhir... gumam saya dalam hati. Kemudian muncul pertanyaan demi pertanyaan  :
“Murid          : .... Drs. Ec itu apa pak.... (murid Laki-laki)
“Saya”            : ..... ini titel yang diberikan kepada orang yang telah lulus dari sarjana ekonomi
“Murid”          : ....Statusnya... pak ......( celetuk salah satu murid perempuan.... cntik sih)
“Saya”             : .... Status apa ya mbak .... (pura-pura saya)
“Murid”          : ..... e....e..... kawin apa belum kawin begitu lo pak... (disahut pertanyaan tersebut oleh murid laki-laki)
“Saya”             : ... o..o... itu ....... belum laku.... ( geerr semua murid yang menganggap jawaban saya itu lucu)
Dan seterusnya pertanyaan demi pertanyaan mucul mulai dari menanyakan alamat, kendaraan yang digunakan, ukuran sepatu....... tahu-tahu... teng.....teng.... teng.... bel berbunyi yang ternyata obrolan saya tadi memakan waktu du jam pelajaran. Jadi pada hari pertama saya belum mengajar materi dan kebetulan hari itu saya hanya terjadwal 1 kelas.
Pada malam hari saya harus belajar menyiapkan materi untuk besok, karena besok ada jadual untuk saya mengajar di kelas 1 jam pertama dan kedua mata pelajaran Akuntansi, karena memang saya diberikan jam untuk mengajar akuntansi. Saya belajar mulai dari menghafal materi......, bagaimana cara menyampaikan..... dimulai dari apa.., nanti kalau ada pertanyaan dari siswa saya harus menjawab bagaimana..... tahu-tahu waktu sudah menunjukkan jam 03.00 WIB kemudian saya berbaring dan tertidur.
Keesokan harinya dengan semangat juang saya sebagai guru baru yang tidak boleh telat, maka jam 06.15 WIB saya sudah berada di sekolah. Karena saya harus segera bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, maka saya sengaja untuk keliling sekolah melihat-lihat.... sekelilingnya dan mulailah berdatangan para murid.... “selamat pagi pak”......  beberapa murid menyapa saya, lalu saya jawab ...”Selamat pagi”.... tentu saja sambil senyum saya menjawabnya.
Tak lama kemudian ...”Teng... teng.....teng.... teng... bel berbunyi 4 kali pertanda sekolah mulai masuk. Namun karena hari itu hari senin, maka sebelum masuk kelas harus upacara dulu dan pada upacara tersebut saya diperkenalkan oleh kepala sekolah kepada semua siswa, guru dan karyawan lainya. Begitu upacara selesai mulailah saya masuk kelas menyuruh ketua kelas unuk memimpin do’a , kemudian saya mengucapkan salam... mulailah saya memberikan materi. Dengan bahasa yang masih kurang lancar namun karena materi sudah hafal jadi ya lancar.. lancar saja dan sukseslah hari pertama saya memberikan materi.
Pada hari berikutnya seperti biasa saya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk persiapan mengajar termasuk materi sudah saya hafalkan .... saya masuk kelas 3.... . Saat saya berjalan menuju kelas ada beberapa siswa yang berbisik namun keras.... memberitahukan kepada teman lainya menggunkan bahasa campuran ...” he..... guru  baru” .... “mana” jawab teman yang diberitahu.......” oh yaaa ... eeeee guru anyar katoke cingkrang”....... “husss....” teman lainya mengingatkan agar tidak meledek. Mendengar bisikan atau ledekan mereka membuat saya tidak PD, namun apa daya tidak mungkin untuk ganti celana... yah.... akhirnya muncul... karakter kecuwekkan saya. Akirnya saya sampai di ruang kelas dan mulailah mengajar memberikan materi yang semuanya berjalan dengan lancar. Pada hari berikutnya mulailah saya harus berhati hati dalam berdandan karena ternyata jadi seorang guru segala aktivitasnya termasuk pakaianya selalu di lirik oleh siswa, dan agar dalam memberikan materi dapat berjalan dengan lancar dalam arti menguasai materi, maka setiap hari harus banyak membaca.
 Begitulah saya bekerja sebagai guru yang setiap hari harus belajar dan belajar untuk menghadapi para siswa yang memiliki karakter berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. Berikan komentar di sini
2. Tetapi Komentar tentang Postingan kami, Bukan Iklan.
3. Jika terdapat iklan terpaksa kami hapus

.