menu1

Senin, 10 April 2023

NOVEL

 

KEGIGIHAN SEORANG GURU HONORER

OLEH
PURYANTO





Menjadi Guru bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampangnya; di malam hari kita belajar materi dan kita kuasai materinya besok pagi kita mengajar dari apa yang telah dipersiapkan sebelumnya……… selesai sudah…, Namun susahnya dikelas kita menghadapi banyak siswa dan mereka memiliki karakter yang berbeda, jadi apa yang telah kita persiapkan sebelumnya belum tentu cocok dengan kondisi kelas saat itu; ada yang inginya edialis, ada yang inginya banyak guaruan, …… Kalau kita edialis, mereka ngantuk dan kalau kita banyak gurauan , materi tidak tercapai malah terkadang  gurauanya bisa  kebabalsan  dan sebagainya.. itulah guru. Untuk Mengajar saya yakin semua orang bisa asal punya kemauan....he.he.he.. tapi saya juga yakin tidak semua orang bisa bertahan menjadi guru apalagi guru Honorer.
Pada tanggal 22 Desember 1986 adalah tanggal yang sangat bersejarah bagi saya, karena tanggal tersbut merupakan pengalaman pertama saya  menjadi guru. Menjadi guru tidak semudah seperti apa yang saya  banyangkan, ternyata harus membuat persiapan-persiapan yang luar biasa.
Saat itu saya masih di bangku kuliah Fakultas Ekonomi jurusan manajemen semester akhir mendapatkan tawaran kerja dari kakak kandung saya untuk mengajar di SMEA PGRI 1 Ngawi yang saat ini sangat membutuhkan seorang guru akuntansi. Informasi ini diperolah kaka saya yang kebetulan kenal akrab dengan kepala SMEA PGRI 1 Ngawi yang dulunya satu atap dengan STKIP PGRI ngawi dan nulai tahun 1988 sudah menempati gedung sendiri di dusun Jalan A.Yani Ngawi dan berubah nama menjadi SMK PGRI 4 Ngawi. Masih ragu sebenarnya saya menerima tawaran tersebut namun atas dorongan semangat kaka saya akhirnya tawaran untuk menjadi guru di SMEA PGRI 1 Ngawi pun saya terima. Untuk menjadi pegawai baru tentu saja harus membuat surat lamaran kerja dan memberikan lampiran-lampiranya. Pada sore harinya saya membuat lamaran kerja dengan lampiran berupa pas foto 4x6 = 2 lembar dan foto Copy ijasah terakhir (perlu diketahui bahwa ijasah terakhir saya adalah SMEA). Pada Keesokan hari dengan badan terasa gemetar, panas dingin saya melangkah dengan langkah yang penuh harapan lamaran tersebut saya kirim langsung ke SMEA PGRI 1 Ngawi.. di sana saya ketemu dengan Kepala TU ..
Saya    Pak saya mau menyampaikan lamaran...
TU       ooo.. langsung saja ke Ruang KS (KS= Kepala Sekolah)
Saya    Ruangnya dimana Pak
TU       Itu loh.... (sambil menunjuk ruanganya)
Langsung saja saya menuju ke ruang Kepala sekolah yang di atas pintu terdapat tulisan ”Ruang Kepala Sekolah” ... saya mengetuk pintu  kemudian mengucap ”assalaamu’alaikum” .... dijawab oleh Kepala sekolah  Walaikum salam” ternyata kepala sekolahnya adalah sosok perempuan yang sangat berwibawa Dra. Sutriana namanya dengan panggilan bu Triana. Kemudian saya dipersilahkan duduk dan mulailah wawancara....
Ks          : ... ada apa mas.....
Saya       ini bu saya mau manyampaikan lamaran pekerjaan.... (lamaran diterima langsung oleh Kepala Sekolah dan mulai  membaca tulisan yang berada di sampul)
Ks          :...... ooo.... kamu adiknya pak Harto ya....
Saya       ... ya bu .. (langsung saya jawab dan seketika itu rasa gemetar saya mulai hilang karena saat Bu KS menyebutkan nama Kakak sanya sambil senyum)
Ks          Gini mas..... lamaran saya terima... dan langsung saja nanti tanggal 22 Desember 1986 masuk. ... nati mengajar akuntansi lo mas....
Saya       Ya bu.... (tiada kata lain kecuali ya bu dengan perasaan yang sangat senang).. Kalau begitu saya pamit bu.....Assalaamu’alaikum.
Ks          Walaikum salam....
Lega Rasanya lamaran saya di terima kemudian saya langsung pulang sambil mengangan-angan dalam hati...wauw.... saya menjadi guru......wk wk wk wk wk.....
Pada suatu hari Kepala Sekolah yang bernama Dra Sutriana itu ketemu dengan kakak saya dan mentertawakan lamaran yang lampiranya cuma ijasah SMEA.. Kata Kepala sekolah kepada Kakak saya dengan bahasa jawa“ He pak Harto..... (Kakak saya bernama Suharto).... adikmu nglamar kerja dadi guru kok ijasahe SMEA ki Piye”  kalau diterjemahkan kedalam bahasa indonesia maksudnya melamar pekerjaan menjadi guru kok ijasahnya SMEA itu gimana. Namun karena saat itu benar benar membutuhkan guru akuntansi dan kebetulan saya dipandang bisa mengajar akuntansi maka ijasahpun tidak dipermasalahkan akhir saya disuruh masuk mulai tanggal 22 Desember 1986.
Pada hari pertama saya  masuk, tentu saja yang namanya guru baru pastilah semua mata menatap kearah sayaHampir saja saya salah tingkah...... namun karena saya menyadari bahwa saya adalah guru, maka saya harus dapat mengendalikan diri dan hanya senyuman yang selalu tersungging di bibir saya. Dengan perasaan yang agak canggung saya masuk di kelas 3 Akuntansi karena ini adalah pengalaman pertama kali dalam hidup saya menghadapi para siswa. Pertama kali yang saya ucapkan adalah memberika salam  dan mulailah untuk berkenalan dengan murid-murid.
Saya memperkenalkan diri dengan menuliskan nama di papan tulis “Puryanto”......kemudian disambut dengan  beberapa pertanyaan.....
“Murid           : ....Pak titelnya apa Pak  (pertanyaan yang dilontarkan salah satu murid)
“Saya”             : .... Titel saya............... Drs. Ec..
Dengan ragu sbenarnya saya menjawab pertanyaan ini namun untuk menjaga gengsi saya, maka saya harus menjawab dengan tegas namun agak berbohong saya menuliskan  titel Drs. Ec di depan nama saya yang tertulis di papan tulis. Mengapa say ragu, .... kan saya belum lulus, jadi sebenarnya belum mempunyai titel. Namun tentunya  sebentar lagi titel tersbut akan segera menempel di nama saya ..... kan saya sudah semester akhir... gumam saya dalam hati. Kemudian muncul pertanyaan demi pertanyaan  :
“Murid           : .... Drs. Ec itu apa pak.... (murid Laki-laki)
“Saya”            ..... ini titel yang diberikan kepada orang yang telah lulus dari sarjana ekonomi
“Murid”          : ....Statusnya... pak ......( celetuk salah satu murid perempuan.... cntik sih)
“Saya”             : .... Status apa ya mbak .... (pura-pura saya)
“Murid”          ..... e....e..... kawin apa belum kawin begitu lo pak... (disahut pertanyaan tersebut oleh murid laki-laki)
“Saya”             : ... o..o... itu ....... belum saya .... ( geerr semua murid yang menganggap jawaban saya itu lucu)
Dan seterusnya ....... pertanyaan demi pertanyaan mucul mulai dari menanyakan alamat, kendaraan yang digunakan, ukuran sepatu....... tahu-tahu... teng.....teng.... teng.... bel berbunyi yang ternyata obrolan saya tadi memakan waktu du jam pelajaran. Jadi pada hari pertama saya belum mengajarkan  materi
Pada malam harinya saya harus belajar menyiapkan materi untuk besok, karena besok ada jadual untuk mengajar di kelas 1 jam pertama dan kedua mata pelajaran akuntansi, karena memang saya diberikan jam untuk mengajar akuntansi. Saya belajar mulai dari menghafal materi......, bagaimana cara menyampaikan..... dimulai dari apa.., nanti kalau ada pertanyaan dari siswa saya harus menjawab bagaimana..... tahu-tahu waktu sudah menunjukkan jam 03.00 WIB kemudian saya berbaring dan tertidur.
Keesokan harinya dengan semangat juang saya sebagai guru baru yang tidak boleh telat, maka jam 06.15 WIB saya sudah berada di sekolah. Karena saya harus segera bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, maka saya sengaja untuk keliling sekolah melihat-lihat.... sekelilingnya dan mulailah berdatangan para murid.... “selamat pagi pak”......  beberapa murid menyapa saya, lalu saya jawab ...”Selamat pagi”.... tentu saja sambil senyum saya menjawabnya.
Tak lama kemudian ...”Teng... teng.....teng.... teng... bel berbunyi 4 kali pertanda sekolah mulai masuk. Namun karena hari itu hari senin, maka sebelum masuk kelas harus upacara dulu dan pada upacara tersebut saya diperkenalkan oleh kepala sekolah kepada semua siswa, guru dan karyawan lainya. Begitu upacara selesai mulailah saya masuk kelas menyuruh ketua kelas unuk memimpin do’a , kemudian saya mengucapkan salam... mulailah saya memberikan materi. Dengan bahasa yang masih kurang lancar namun karena materi sudah hafal jadi ya lancar.. lancar saja dan sukseslah hari pertama saya memberikan materi.
Pada hari berikutnya seperti biasa saya harus belajar untuk mempersiapkan materi, apa lagi kelas yang akan saya hadapi adalah kelas 3 yang materinyasama sekali saya belum menguasai. Maka saya bekerja keras untuk membuka buku buku refrensi mulai pulang sekolah sampai tengah malam terus belajar dan tahu tahu kepala saya terasa pusing dan gigi ini juga ikut-ikutan sakit waow... pusing bercampur sakit gigi jangankan untuk membaca untuk berpikir saja sudah sakit. Untungnya semua materi sudah saya rangkum dan tanpa berpikir panjang saya langsung minum obat pereda nyeri kemudian tertidur.
Pada keesokan harinya meski gigi inimasih terasa sakit namun tidak mengurangi semangat saya untuk berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah sudah jam 06.45 WIB saya bergegas memasuki ruang kantor guru yang ternyata disitu sudah ada beberapa guru. Saya duduk sebentar kemudian saya menuju keruang kelas 2 akuntansi.. Saat saya berjalan menuju ruang kelas,  ada beberapa siswa yang berbisik keras.... memberitahukan kepada teman lainya menggunakan bahasa campuran ...” he..... guru  baru” .... “mana” sahut temanya.......” oh yaaa ... eeeee guru anyar celananya cingkrang”....... “husss....” teman lainya mengingatkan agar tidak meledek. Mendengar bisikan atau ledekan mereka membuat saya agak malu, begitu saya lirik siapa yang bicara tadi ….. ala…mak..!!... ternyata seorang murid perempuan yang menurut saya sangat cantik. dan anehnya seketika itu pula sakit gigi saya menjadi ilang plassss.,...... dengan rasa sedikit kurang percaya diri saya langsung masuk di ruang kelas 3 dan mulailah mengajar memberikan materi yang semuanya berjalan dengan lancar. Sehabis mengajar saya berjalan menuju kantor guru sambil berusaha mencuri pandang mencari siswi yang cantik tadi…. Yah… sekedar mengobati rasa penasaran. Kenudian saya duduk di kursi kantor guru sambil merenung.. ternyata menjadi guru itu segala aktivitasnya mejadi sasaran sorotan mata para siswa.
Berdasakan pengalaman yang telah saya alami di atas maka pada hari-hari berikutnya mulailah saya harus berhati hati dalam berdandan, berpakaian maupun beraktivitas dan agar dalam memberikan materi dapat berjalan dengan lancar dalam arti menguasai materi, maka setiap hari harus banyak membaca. Begitulah saya bekerja sebagai guru yang setiap hari harus belajar dan belajar untuk menghadapi para siswa yang memiliki karakter berbeda-beda.
Waktu demi waktu terus berjalan dan mulai saya merasakan ternyata pekerjaan guru adalah pekerjaan yang penuh dengan tantangan, namun sangat mengasikkan. Bagaimana tidak asik setiap hari selalu ketemu dengan para siswa yang cantik-cantik… begitu semangatnya sering kali saya mengadakan les di sore hari dengan harapan anak didik saya pandai dibidang akuntansi. Kadang kala hari minggupun siswa saya suruh masuk untuk memperdalam mata pelajaran akuntansi dan hasilnya memang tidak mengecewakan. Kondisi yang seperti ini ternyata diperhatikan oleh kepala sekolah dan pada suatu hari saya dipanggil untuk menghadap kepada kepala sekolah….
KS         Pakpur tiap hari mengadakan les anak anak ya… ( begitu Tanya kepala sekolah keapa saya)
Saya       Ya.. bu…. (jawab saya)
Ks          wah… saya salut kepada pakpur…Terus… kontribusi untuk pakpur apa anak-anak dipungut biaya les…
Saya       tidak bu…. Saya hanya berharap anak-anak paham akan ilmu akuntansi
Mulai saat itulah saya mendapatkan perhatian lebih dari kepala sekolah baik perhatian moril maupun materiil, buktinya saat gajian…… ada tambahan sedikit. Bendaharanya bilang dengan bahasa jawa  pakpur niki kaleh Bu Ks jenengan pikantuk tambahan Les “ artinya saya mendapatkan tambahan gaji dari Les yang selama ini saya lakukan. Betapa senangnya saya mendapatkan gaji tambahan…. dan ternyata bekerja itu asal ikhlas tanpa memikirkan upah…kalau memang sudah rejeki tentu akan datang  sendiri.
Satu tahun kemudian (tahun 1988) sekolah sudah berhasil membangun gedung sendiri di jalan A.yani Ngawi dan sekitar pertengahan tahun semua pindah di sekolah yang baru. Perhatian demi perhatian dari Kepala Sekolah kepada saya semakin bertambah, buktinya pada tahun ini (1988) saya dipercaya untuk mengelola pelaksanaan PKL untuk para siswa yang sudah kelas 3 semester 1. Apa PKL itu ?....... PKL adalah kepanjangan dari Praktik Kerja Lapangan yang harus dilaksanakan oleh siswa yang sekolah di SMEA. Karena Sistem pendidikan di SMEA adalah Pendidikan Sistem Ganda yang biasa di singkat PSG. Dengan tugas dan tanggungjawab yang baru saya kelola dengan cermat mulai dari perencanaan, pembagian kelompok  pembagian tempat PKL dan pembagian Pembimbing Lapangan saya ketik manual karena saat itu adanya ya ketik manual dan saya ajukan kepada Kepala Sekolah. Program kerja saya di ACC dan mulailah untuk pelaksanaan PKL. Karena gurunya terbatas, saya pun ikut untuk menjadi Pembimbing lapangan. Saat itu saya mulai memantau pelaksanaan PKL kelompok demi kelompok dari lokasi tempat PKL yang satu ke tempat PKL yang lain terus saya kunjungi…….  Pada hari Rabu tanggal 3 Februari 1988 saya berkunjung di salah satu Lokasi PKL yaitu di KUD Padas Ngawi… menemui peserta PKL, untuk sementara saya suruh berhenti kerja dulu dan berkumpul untuk saya adakan pembinaan…
Saya         Selamat siang… ( memang saat itu hari sudah siang sekitar pukul 09.30 WIB) bagaimana kabar pelaksanaan PKL nya
Siswa       : … Baik pak … (semua menjawab dengan serentak)
Saya         : … bagaimana PKL menyenangkan apa tersiksa
Siswa       : … Menyenangkan… tapi juga tersiksa pak…… (yang menjawab adalah salah satu siswa perempuan yang sangat cantik….. )
Saat saya melihat perempuan itu …. entah mengapa saat itu pula  hati saya  sangat terpukau … waow.. anak ini cantik nian…. Sambil berpikir sepertinya anak ini kok tidak asing bagi saya…… hehehehe…. ternyata….. anak ini adalah yang pernah memaki saya mengatakan celana saya cingkrang….( saat saya masih guru baru). Tentu saja perasaan itu saya sembunyikan dalam-dalam biar nggak ketahuan kalau saya mengagumi kecantikan anak itu. Pembinaan terus berlanjut yang akhirnya saya pamit dan melanjutkan ke lokasi lainya. Di perjalann pikiran saya selalu dibayangi oleh gadis cantik itu..namun say sadar … ini di perjalanan jadi tidak boleh melamun…. Itu berbahaya.
Pada malam harinya pikiran saya melamun membayangkan gadis PKL tadi…. rasanya ingin berkunjung lagi di Padas… biar ketemu dengan gadis cantik, namun karena mungkin capek jadi akhirnya pun tertidur. Pada keesokan harinya saya berangkat ke sekolah untuk mengajar dan menyelesaikan administrasi yang harus saya buat yang berhubungan dengan PKL.
Satu bulan telah lewat dan para siswa PKL telah kembali dan belajar lagi di sekolah…. Dan mulai saat itu pula hampir setiap hari saya selalu ingin ketemu dengan gadis cantik dan ternyata gadis tersebut namanya adalah Sunarti kelas 3 KU 2. Mungkin karena mental saya adalah mental kacangan… saya justru tidak berani mendekat dengan gadis itu….. namun berkat bantuan teman sekantor saya pak Topo namanya akhirnya saya di ajak dolan ke rumah gadis itu. Pada awal mulanya saya beraangkat selalu dengan teman saya, namun lama lama saya sudah berani dolan sendiri….. dan hampir tiap minggu saya selalu kerumahnya …. Yah… untuk mengobati rasa kangen. Disekolah sebenarnya setiap hari juga ketemu… tapi untuk mendekati dia saya masih takut diketahui teman-temannya dan menjaga mungkin dia juga malu……..
Hari demi hari terus berjalan….  Saya sudah mulai sangat dekat dengan gadis itu dan kelihatanya juga ada lampu hijau….. yah….akhirnya sayapun memberanikan diri untuk menembak gadis itu, dan mulai  saat itu si gadis cantik memiliki du status yaitu ya muridku ya pacarku ……. Hahahahahahaaaa…  .. ternyata cinta kalau lagi bersemi seraya dunia milik berdua….. mungkin ini kiasan Siti Nurbaya …. Atau mungkin memang masih update.dan inilah cinta pertamaku
Ternyata memiliki pacar dunianya sudah lain …. isinya cuma pingin ketemu teruuuuuusss……. , sampai-sampai saya lupa akan kuliah saya yang belum selesai…… Sebenarnya saya tinggal mengambil skripsi dan KKN  namun untuk memulai itu sangat berat…. Saat itu ada seorang teman kakak saya yang datang kerumah…. Ya ,,, biasa ngobrol-ngobrol… dan akhirnya tahu kalau saya belum lulus. Teman kakak saya bernama Sari, dia perempuan lumayan cantik dan masih bujang dan sudah pegawai negeri, mengetahui saya belum lulus sarjana .. dia terus memberikan motivasi kepada saya.. untuk segera menyelesaikan kuliahnya…
Sari      Maspur….. (dia memanggil saya maspur) ayoo… segera selesaikan kuliahnya… mumpung masih longgar…
Saya    …. Gimana ya mbak…. Saya kok malu untuk pergi ke kampus ya.. mbak….. sudah telat belum ya…
Sari      lo… telat gimana to…. Dah pokoknya maspur segera pergi ke kampus menemui pak dosen untuk menyelesaikan kuliahnya…
Saya    .. ya mbak….
Akhirnya apa saran dari mbak sari saya laksanakan saat itu saya pamit untuk tidak mengajar dan saya pergi ke Kampus UNMER Madiun ….. untuk menemui kepala BAAK agar saya dapat menempuh kuliah lagi… dan Alhamdulillah saya diperbolehkan kemudian saya mengambil Skripsi dan 4 bulan selesai…… tinggal menunggu Jadwal KKN. Perkuliahan saya berjalan mulus akhirnya tepat tanggal 11 Januari 1988 saya di wisuda untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
Selama penyelesaian kuliah, saya tidak meninggalkan pekerjaan saya untuk mengajar….. dan tentu saja jadwal pacaran terus berlanjut….  Pada bulan Mei 1988 tibalah waktunya untuk Ujian bagi para siswa dan saya pun diberi tugas untuk menjadi pengawas…. Singkat cerita… ujian berakhir dan pengumuman lulus semua. Bagaimana dengan si Cantik setelah lulus…… Setelah pengumuman kelulusan otomastis si cantik pacar saya (saya memanggilnya dengan sebutan Cantik) itu sudah jarang di sekolah. Tetapi bukan berarti saya sudah tidak bisa  ketemu, justru malah saya tambah jadwal ketemuanya….. yang semula hanya hari minggu, sekarang saya tambah hari kamis… itupun sebenarnya masih kurrang………. hahhaaaa terussss pingin ketemu…… sehingga suatu hari saya memberanikan diri untuk melamar si cantik. Sebelum saya melamar tentu sja harus memastikan secara terang terangan kepada si cantik….
Saya         : …. Cant…… coba duduk sini ( begitulah saya memanggil calon istri dengan sebutan Cant…… cantik maksudnya..)
Cantik      Ada apa Pak ……
Saya         waduh….. kok manggilnya pak….. sekarang kan cantik sudah bukan murid saya lagi…. Panggil .. Mas, pah  atau apalah …. Biar mesra…. ( sambil tertawa bareng-bareng)… gimana…..
Cantik      hehehehe….. ya Mas ada apa…..
Saya         bagaimana kalau hubungan kita ini dilanjutkan yang lebih jauh…..
Cantik      yang lebih jauh….. memang mas mau kemana?......
Saya         hahahahaha……. (saya ketawa ternyata sicantik bisa  melucu…. Cooocok).. begini lo Cant… dari pada hubungan kita Cuma begini saja…. Bagaimana kalau  cantik saya lamar  untuk menjadi Istri ……
Cantik      ha…. Niikah… siap nggak ya……
Saya         … bener Cant saya sudah mantap memiliki istri kaya cantik…. Mau ya… tapi… saya ya … seperti ini masih guru honorer … jadi hidup kita nanti ya harus benar-benar hemat..(saya memberikan penjelasan dengan tulus namun juga masih ada keragua)
Cantik      Kalau masalah rejeki sih kita serahkan pada Tuhan saja kan Dia yang Ngatur…
Saya         Berarti….. cantik mau……
Cantik diam sebentar merenung… sehingga wajahnya terlihat merah… akhirnya cantik pun mengangguk……. Pada suatu hari saya bersama orang tua saya datang  ke rumah si cantik untuk melamar….. waktu begitu cepat akhirnya saya dan si cantik menjadi suami istri., tepatnya saya menikah tanggal 24 September 1989.
Meski sekarang saya sudah mempunyai istri,…. Namun tidak mengurangi semangat saya untuk terus memberikan tambahan jam kepada para siswa.. dan pada suatu hari saya dipanggil oleh Kepala sekolah…….Kelihatanya Ibu Kepala sekolah mempunyai rencana untuk saya…
Ks          Pakpur ini rencana ya…. Bagaimana kalau kita membuka les aluntansi yang nantinya anak-anak kita ikut sertakan ujian nasional yang diselenggarakan oleh Diklusemas….
Saya       Apa kira-kira saya mampu bu…..
Ks          pakpur pasti mampu …. Sementara kita nanti mengambil dasar satu saja pakpur…..
Saya       Dasar satu itu materinya sampai dimana bu…
Ks          …… halaahh…. Materi kelas 1 pakpur….
Saya       kalau begitu saya siap bu…. Trus programnya bagaimana bu….
Ks          Pakpur membuat surat edaran pendaftaran kursus Akuntansi dasar satu beserta biaya administrasinya…..
Saya       siap.. bu…
Ks          … yaahhh …… pakpur sekarang kan sudah punya istri jadi ini bisa  untuk tambah-tambah…
Saya       nggih… matursuwun bu (dalam hati berkata ternyata Kepala Sekolah saya ini begitu perhatian kepada saya)
Akhirnya kursus akuntansi Dasar satu pun berjalan dengan lancar dan bahkan peserta tiap angkatan tidak kurang dari 70 siswa. Setelah berjalan 2 bulan saatnya untuk mendaftarkan ujuan Nasional akuntansi Dasar satu yang diselenggarakan Diklusemas (Pendidikan Luar Sekolah dan Masyarakat), dan setiap ujian tidak ada satupun yang tercecer tidak lulus/ Lulus 100%. Pada saat pelaksanaan Ujian tersebut tentu saja saya ketemu dengan para instruktur lembaga lainya dan Pelaksana dari Dinas pendidikan Kab Ngawi… saya ngobrol.. ngbrol .. sharing tentang materi akuntansi…. Ternyata di dengar oleh Panitia Pelaksana Ujian dari Dinas Ngwi Pak Dahlan Namanya…… dan saat itu pula saya di panggil untuk menghadap…
Dahlan            Pakpur saya mendengar obrolan pakpur tadi kelihatanya pakpur mumpuni dibidang akuntansi ya…..
Saya                … masa iya to pak Dahlan…. Saya biasa saja….
Dahlan            begini pakpur… nanti.. bulan April 1990 ada diklat menjadi nara sumber Akuntansi di Surabaya…. Nanti pakpur saya tunjuk…
Saya                …waduh…….  Saya belum pernah diklat itu pak…
Dahlan            sudah…. Pokoknya nanti pakpur harus berangkat
Saya                iya pak….(akhirnya saya mengiyakan)
Pada awal bulan april saya dipanggil kepala sekolah yang ternyata memang ada undangan untuk saya pergi diklat di Surabaya yang tempatnya di Asrama Haji Surabaya. Sungguh hati ini merasa deg-degan karena diklat itu nanti merupakan pengalaman pertama bagi saya, dan yang bikin mengganggu pikiran saya nanti berangakatnya bersama siapa…. Kan selama ini saya belum pernah ke kota Surabaya…. Kemudian saya bilang kepada kepala sekolah apa adanya bahwa saya belum tahu Surabaya…. Spontan bu kepala sekolah terheran-heran …
Ks          : “Astoghfillooh….. Pakpur..!!!!! kemudian melanjutkan pembicaraanya untuk memberikan solusi…..”sudah pakpur nanti naik trevel saja tinggal naik … dan turun sudah nyampai tujuan… nati pakpur beli tiketnya…
Saya       : Belinya dimana bu….. (agak malu-malu bertanya)
Ks          Yo  neng bakul tiket trevel to pakpur ( ya di tempat penjual tiket ….sambil tertawa….)... ya sudah nanti saya belikan saja pakpur cukup nunggu jemputan di sekolah
Saya       : wo… iya bu (saya merasa lega)
Di pagi hari embun masih menyelimuti bumi sekitar jam 03.00 WIB saya sudah berada di sekolah menunggu jemputan trevel… tak lama kemudian saya pun berangkat dan sampai di lokasi diklat jam 06.15 WIB… praktis di sana belum ada penghuninya karena masih terlalu pagi. Namun saya agak lega karena di lokasi tersebut terpampang tulisan “SELAMAT DATANG PESERTA DIKLAT……..” . Saya terus menunggu samapi jam 08. 30. WIB baru ada 1 orang membawa mobil kemudian saya temui yang ternyata adalah salah satu panitia diklat…
Saya       Selamat pagi Pak….
Panitia   selamat pagi….. ada yang bisa  saya bantu pak…. (dia menjawab dengan ramah)
Saya       Begini pak… saya dari ngawi yang akan mengikuti diklat…
Panitia   Lho… kok sudah nyampek…. Kan pembukaan diklatnya masih nanti sore….
Saya       Masih nanti sore pak… (saya menegaskan dan merasa agak bingung)
Panitia   iya pak …. Ya sudah… bapak ikut saya saja….
Mungkin Pak panitia itu tahu kalau saya bingung jadi langsung mengajak saya naik mobil nggak tahu saya mau diajak kemana pokoknya ngikut….  Ternyata saya di ajak ke sebuah restoran yang ini juga merupakan pengalaman pertama saya…. Pikiran tambah nggak karuan saya belum tahu bagai mana cara makan di restoran… eeeee ternyata yang datang  adalah soto babat ala Surabaya yang cara makanya ya tinggal nyedoki saja……
Akhirnya waktupun berjalan dan saya diajak kembali ke asrama dan ditunjukkan kamar saya yang tidak lama lagi muncul teman-teman peserta diklat. Tepat pada pikul 16.00 WIB pembukaan diklat dimulai yang dilanjutkan dengan materi…… Selam seminggu saya diklat di Surabaya dan pada hari terakhir untuk siap siap pulang kebetulan bertemu dengan peserta yang dari Magetan kemudian saya ditawari untuk pulang bersama. Karena saya tidak tahu jalan kemana harus pulang, maka tawaran tersebut langsung saja saya terima. Akhirnya hari Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB saya sudah sampai di rumah … lega rasanya bisa  ketemu dengan istri tercinta……
Pada hari senin pagi saya berangkat sekolah untuk memberikan laporan hasil diklat kepada Kepala sekolah kemudia saya harus mengajar lagi ketemu dengan murid-murid. Begitu seterusnya semua pekerjaan saya kerjakan dengan ikhlas, semangat…… dan hampir tiap tahun saya di kirim untuk mengikuti diklat… tidak hanya diklat diklusemas, tetapi juga mewakili Kepala sekolah untuk Rapat kerja di Surabaya kadang yang di Malang. Kelihatanya kepercayaan kepala sekolah terhadap saya semakin tinggi, sehingga pada tahun pelajaran 1992/1993 saya di beru tugas tambahan baru untuk menjadi Wakasek Kurikulum.
Untuk menjadi Wakasek Kurikulum… ternyata tantanganya justru lebih berat disbanding menjadi guru. Kalau menjadi guru sudah jelas yang kita hadapi adalah siswa yang berbeda karakter, dan mereka lebih mudah untuk dikendalikan. Sedangkan menjadi wakasek Kurikulum setiap tahun ajaran baru ada banyak pekerjaan yang harus dislesaikan antara lain membagi Jam mengajar untuk guru, membagi rombel, membuat jadwal… itu sudah membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra, belum lagi ada guru yang diberikan jumlah sedikit marah-marah, pemasangan jadwal yang kurang cocok marah-marah ……. Tentu saja menjadi wakasek kurikulum harus belajar sabar. Pada suatu hari ketika semua perangkat kurikulum sudah siap saya menghadap kepada kepala sekolah :
Saya       Bu semua perangkat kurikulum…. Pembagian jam, jadwal sudah selesai mohon untuk di validasi..
Ks          iya.. pakpur… wah cepat amat pakpur bekerjanya…. (begitulah KS dalam memotivasi saya)
Saya       : … terus ini kapan diadakan rapat pembagian tugas bu…
KS         : .. enaknya kapan ya pakpur…. !!... besok senin saja setelah upacara
Saya       Siap bu….
Kemudian saya keluar dari ruang KS menuju ke ruang TU meminta agar dibuatkan undangan rapat utnuk hari senin depan…. Lega rasanya semua tugas saya sudah selesai. Pada esok harinya undangan rapat sudah beredar tinggal menunggu hari senin. Pada hari senin saat di adakan rapat setelah diadakan pembinaan koleh kepala sekolah, saya disuruh membacakan pembagian tugas mengajar dihadapan para guru dan saya pun membacakan sambil mencuri pandang pada wajah bapak ibu guru… mungkin ada yang kurang puas atas keputusan yang saya bacakan. Pada saat rapat berlangsung sepertinya tidak ada kendala sama sekali… hal itu terlihattidak ada satupun guru yang komentar. Tetapi begitu rapat selesai….. saya langsung di gelandang oleh teman saya (Pak Wid) sambil marah-marah :
Pak Wid     Pakpur…. Duduk sini…..
Saya           ya… ada apa ya pak wid (dengan rasa gemetar saya pun duduk berjajar dengan pak wid guru bahasa Indonesia)
Pak Wid     Sebenarnya pakpur ini sentimen  dengan saya atau bagaimana…… saya ini sudah punya anak dua…. Dan hanya bekerja di sini tapi mengapa jam saya kok dikurangi… (untuk guru honorer semakin banyak jam semakin banyak honnor yang semula jumlah jamnya 32 jam menjadi 25 Jam)
Saya           Begini pak wid….. (sambil menghela nafas untuk menghilangkan rasa gemetar).. untuk pembagian tugas ini.. saya tidak sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan kepala sekolah.
Pak wid      Tidak percaya…. (pembicaraan saya yang belum selesai langsung di sahut)…. Kepala sekolah tidak mungkin ikut-ikutan dalam pembagian tugas. … ini pasti ulah pakpur.
Saya           maaf pak wid saya tak ngomong dulu….. bukti saya berkolaborasi dengan kepala sekolah… lihat di SK yang tanda tangan siapa..?... mestinya kalau pak wid protes ya kepada yang tandatangan ini wong beliau yang memberikan keputusan… bukan saya.
                     Pemikiran yang ke dua sekolah kan menerima guru baru bahasa Indonesia…. Tentu saja sebagian jamnya diampu oleh guru baru tersebut….
                     Sebagai ganti… pak wid diberikan tugas tambahan berupa Piket dan Wali kelas
Saya jelaskan panjang lebar yang akhirnya dia menerima keputusan tersebut. Begitulah kemilau menjadi wakasek kurikulum. Satu masalah selesai…. Muncul tantangan berikutnya yaitu membuat Rencana jangka panjang, menengah dan jangka pendek yang sekarang disebut RKS (Rencana Kerja Sekolah) dan RKAS ( Rencana Kerja Anggaran Sekolah) dimana tingkat kesulitannya melebihi pembuatan skripsi. Begitu seterusnya setiap awal tahun dipastikan harus membuat program kerja. Waktu demi waktu saya jalani sampai dengan tahun 1998 jabatan sebagai wakasek kurikulum saya lepaskan biar ada pembaharuan. Dengan demikian saya menjadi wakasek kurikulum sudah 6 tahun lamanya sehingga hampir semua pekerjaan Kepala sekolah saya dapat mengerjakan. Begitu saya sudah tidak menjabat menjadi waka Kurikulum … ternyata waktu saya agak longgar kondisi seperti ini saya gunakan untuk belajar computer secara serius…. Memang sebelumnya saya sudah belajar dengan menggunakan Dos (Disk Operating system) sedangkan yang akan saya pelajari adalah computer berbasis window…. Wow… ternyata lebih mudah dari apa yang saya bayangkan…. Sudah kerjanya cepat… tampilanya bagus….. sehingga saya terus bergelut dengan computer yang akhirnya pada tahun 2000 saya membuka kursus computer yang saya beri nama “LG.com” nama tersebut saya ambil dari nama anak saya yang pertama bernama “Lingga”. Dengan modal 2 komputer untuk pembukaan pertama… namun lumayan siswanya nggak pernah kosong…. Dan lama kelamaan saya bisa menambah computer menjadi 7 unit meskipun secont namun masih lumayan. Perkembangan teknologi begitu cepat…. Munculah Pentium 1, Pentium 2,  3 …. dan computer saya tidak saya upgrade… akhirnya saya kalah saingan… tepatnya hanya berjalan 4 tahun… kursus saya tutup.
Akhirnya saya merenung….. apa saya terus seperti ini saja…… setiap ada pendaftaran CPNS guru.. saya nggak bisa daftar…. Kan ijasah saya bukan keguruan…. Kemudian saya nekat untuk kuliah lagi mengambil akta IV ….. cari yang murah dan yang penting lulus…. Akhirnya  apa yang saya pikirkan ketemu…….Saya mendaftar kuliah di Paron…. Untuk mengambil akta IV. Dan persis 4 bulan saya lulus dan satu bulan berikutnya akta IV saya keluar. Nah… sekarang saya sudah memiliki senjata untuk menjadi guru betulan….. Mungkin memang rejeki saya dimudah kan oleh Alloh …. Dua bulan setelah saya menerima Ijasah akta IV ada Formasi Guru Bantu…. Saya mencoba mendaftar….. kebetulan sekali panitianya adalah mantan murid saya….. jadi saya ya nggak perlu antri langsung saya titipkan murid saya..
Saya       : Mbak Dewi… (nama memang Dewi, saya hafal namanya ya memang selain dia pintar juga cantik).. … tolong daftarkan saya ke formasi Guru Akuntansi ya……
Dewi        : Wo.. nggih.. pak… beres…
Karena disitu banyak orang yang ngantri, maka sementara saya pergi ke warung untuk sekedar minum kopi sambil menunggu bukti pendaftaran yang telah saya titipkan tadi.  Tiga jam kemudian saya kembali menghampiri ke tempat pendaftaran dan menanyakan kepada mbak Dewi :
Saya       : … Mbak Dewi bagaimana sudah apa belum…
Dewi       :.. Sudah pak… tapi… ijasahe Njenengan ngak bisa  ke akuntansi Pak…
Saya       : .. trus gimana …
Dewi        : ..bisanya ke ekonomi pak …. Jadi ya saya daftarkan ke ekonomi..
Saya       : .. nggak papa mbak…. Terima kasih
Dewi        : … tapi SMP lo Pak..
Saya       : …hah… SMP………
Mungkin memang sudah di atur oleh Alloh bahwa saya harus mendaftar di SMP… selang beberapa hari saya mengikuti ujian… yah … pokoknya saya kerjakan sebisa saya. Setelah selesai mengerjakan dan mengumpulkan lembar LJK… bapak panitia mengumumkan bahwa hasil seleksi guru bantu akan diumumkan senin Depan….. Tapi anehnya  pengumuman itu bagi saya biasa- biasa saja…. Dan nggak perlu saya pikir…. Kan sekarang saya masih kerja… yang penting pekerjaan yang sudah ditangan ini di tekuni……. . Pada suatu hari saya pas di kantor guru… dihampiri teman saya …. Pak sugeng namanya..
Sugeng  : … Pakpur….. Njenengan diterima….
Saya       : …diterima apa….. (saya nggak habis pikir bahwa hari itu adalah hari senin saatnya pengumuman seleksi Guru Bantu)….
Sugeng  : …. Halah… pakpur pura-pura nggak tahu…..
Saya       : …. Benar pak sugeng saya diterima apa….
Sugeng  : .. Pakpur diterima sebagai Guru bantu…. Pengumuman sudah ada di dinas ketenagaan….
Dalam hati saya bilang Alhamdulillah….. kemudian saya meluncur ke dinas pendidikan …. Masa allah… Nama saya tertera yang paling atas……. Dan sekarang saya tinggal menunggu SKnya saja….. Tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004 saya dipanggil oleh dinas untuk diberikan SK dan surat tugas mengajar dan ternyata saya di tempatkan di SMPN 2 Kwadungan. Dan senangnya lagi…. Jarak antara rumah saya dengan SMPN 2 Kwadungan Cuma 3 Km….. wah benar-benar rejeki……..
Mulai tahun 2005 awal saya sudah mulai bekerja menjadi guru di SMPN 2 Kwadungan, namun status saya adalah Guru Swasta yang di perbantukan alias Guru Bantu. Semua apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya saya jalani dengan iklas, saya percaya bahwa Tuhan tidak akan mengurangi rejeki makluknya….
SMP Negeri 2 Kwadungan berdiri sejak 2004, jadi pada waktu saya datang pertama di sekolah tersebut baru memiliki kelas 2 tingkat dengan jumlah  5 rombel….. tentu masih banyak kesempatan untuk ajang kreasi bagi saya. Saya teringat pada saat masih SMEA bahwa setiap sekolah pasti memiliki logo…. tersehingga saya mencoba otak-atik.. di aplikasi Corel Draw… hahaha… berhasil membuat logo SMPN 2 Kwadungan dan di pakai sampai sekarang. Apa yang saya katakan di atas bahwa Alloh tidak menguangi rejeki kepada makluknya itu ternyata benar-benar terjadi pada saya. Pada tahun 2007 terdapat perekrutkan PNS besar-besaran bahwa para GTT, GB dan PTT yang mengabdi di sekolah Negeri di angkat langsung menjadi Pegawai Negeri.. Alhandulillah…..
Sekarang saya sudah PNS Istrinya tetap Si cantik.. dan telah dikaruniai 2 anak yang saat ini (tahun 2016) Anak saya yang pertama Putra menjadi Dosen di STKIP PGRI Madiun dan anak yang kedua saya Putri masih di bangku kuliah semester 2 juga di STKIP PGRI Madiun. Mudah mudahan dengan ketulusan hati dalam menjalankan tugas…. Alloh selalu memberikan Kesehatan dan memudahkan rejeki bagi saya…. Istri saya…. Anak saya…. Guru anak istri saya… semua kerabat  dan saudara saya dan tak lupa juga kepada para pembaca. Novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. Berikan komentar di sini
2. Tetapi Komentar tentang Postingan kami, Bukan Iklan.
3. Jika terdapat iklan terpaksa kami hapus

.