NOVEL
KEGIGIHAN SEORANG GURU HONORER
OLEH
PURYANTO
NIM : 15421014
TUGAS MATA KULIAH
MENULIS KREATIF
DOSEN
:
Drs. BAMBANG SUPRAYITNO, M.Si
LIKA-LIKU KEGIGIHAN SEORANG GURU HONORER
Menjadi Guru bisa dikatakan
gampang-gampang susah. Gampangnya; di malam hari kita belajar materi dan kita
kuasai materinya besok pagi kita mengajar dari apa yang telah dipersiapkan
sebelumnya……… selesai sudah…, Namun susahnya dikelas kita menghadapi banyak
siswa dan mereka memiliki karakter yang berbeda, jadi apa yang telah kita
persiapkan sebelumnya belum tentu cocok dengan kondisi kelas saat itu; ada yang
inginya edialis, ada yang inginya banyak guaruan, …… Kalau kita edialis, mereka
ngantuk dan kalau kita banyak gurauan , materi tidak tercapai malah terkadang gurauanya bisa kebabalsan dan sebagainya.. itulah guru. Untuk Mengajar saya yakin semua orang bisa
asal punya kemauan....he.he.he.. tapi
saya juga yakin tidak semua orang bisa bertahan menjadi guru apalagi guru
Honorer.
Pada tanggal 22
Desember 1986 adalah tanggal yang sangat bersejarah bagi saya, karena tanggal
tersbut merupakan pengalaman pertama saya menjadi guru. Menjadi guru tidak semudah
seperti apa yang saya banyangkan,
ternyata harus membuat persiapan-persiapan yang luar biasa.
Saat itu saya
masih di bangku kuliah Fakultas
Ekonomi jurusan manajemen semester akhir mendapatkan tawaran kerja dari kakak
kandung saya untuk mengajar di
SMEA PGRI 1 Ngawi yang saat ini sangat membutuhkan seorang guru akuntansi.
Informasi ini diperolah kaka saya yang kebetulan kenal akrab dengan
kepala SMEA PGRI 1 Ngawi yang dulunya satu atap dengan STKIP PGRI ngawi dan nulai tahun 1988
sudah menempati gedung sendiri
di dusun Jalan A.Yani Ngawi dan berubah nama menjadi SMK PGRI 4 Ngawi. Masih
ragu sebenarnya saya menerima tawaran tersebut namun atas dorongan semangat
kaka saya akhirnya tawaran untuk menjadi guru di SMEA PGRI 1 Ngawi pun saya
terima. Untuk menjadi pegawai
baru tentu saja harus membuat surat lamaran kerja dan memberikan
lampiran-lampiranya. Pada sore harinya
saya membuat lamaran kerja dengan lampiran berupa pas foto 4x6 = 2 lembar dan
foto Copy ijasah terakhir (perlu
diketahui bahwa ijasah terakhir saya adalah SMEA). Pada Keesokan hari dengan badan terasa gemetar, panas dingin saya
melangkah dengan langkah yang penuh harapan lamaran
tersebut saya kirim langsung ke SMEA PGRI 1 Ngawi.. di sana saya ketemu dengan Kepala TU ..
Saya :
Pak
saya mau menyampaikan lamaran...
TU :
ooo..
langsung saja ke Ruang KS (KS= Kepala Sekolah)
Saya :
Ruangnya
dimana Pak
TU :
Itu
loh.... (sambil menunjuk ruanganya)
Langsung saja saya menuju ke ruang Kepala
sekolah yang di atas pintu terdapat tulisan ”Ruang Kepala Sekolah” ... saya
mengetuk pintu kemudian mengucap ”assalaamu’alaikum” .... dijawab oleh
Kepala sekolah ”Walaikum salam” ternyata kepala sekolahnya adalah sosok perempuan
yang sangat berwibawa Dra. Sutriana namanya dengan panggilan bu Triana.
Kemudian saya dipersilahkan duduk dan mulailah wawancara....
Ks : ... ada apa mas.....
Saya : ini bu saya mau manyampaikan
lamaran pekerjaan.... (lamaran diterima langsung oleh Kepala Sekolah dan
mulai membaca tulisan yang berada di
sampul)
Ks :...... ooo.... kamu
adiknya pak Harto ya....
Saya : ... ya bu .. (langsung
saya jawab dan seketika itu rasa gemetar saya mulai hilang karena saat Bu KS
menyebutkan nama Kakak sanya sambil senyum)
Ks : Gini mas..... lamaran saya
terima... dan langsung saja nanti tanggal 22 Desember 1986 masuk. ... nati
mengajar akuntansi lo mas....
Saya : Ya bu.... (tiada kata
lain kecuali ya bu dengan perasaan yang sangat senang).. Kalau begitu saya pamit bu.....Assalaamu’alaikum.
Ks : Walaikum salam....
Lega Rasanya lamaran saya di terima kemudian
saya langsung pulang sambil mengangan-angan dalam hati...wauw.... saya menjadi
guru......wk wk wk wk wk.....
Pada suatu
hari Kepala Sekolah yang bernama Dra Sutriana itu ketemu dengan kakak saya dan
mentertawakan lamaran yang lampiranya cuma ijasah SMEA.. Kata Kepala sekolah
kepada Kakak saya dengan bahasa jawa“ He pak Harto..... (Kakak saya bernama
Suharto).... adikmu nglamar kerja dadi guru kok ijasahe SMEA ki Piye” kalau diterjemahkan kedalam bahasa indonesia
maksudnya melamar pekerjaan menjadi guru kok ijasahnya SMEA itu gimana. Namun
karena saat itu benar benar membutuhkan guru akuntansi dan kebetulan saya dipandang bisa mengajar akuntansi maka ijasahpun
tidak dipermasalahkan akhir saya disuruh masuk mulai tanggal 22 Desember 1986.
Pada hari
pertama saya masuk, tentu saja yang namanya guru baru
pastilah semua mata menatap kearah saya. Hampir
saja saya salah tingkah...... namun karena saya menyadari bahwa saya
adalah guru, maka saya harus dapat mengendalikan diri dan hanya senyuman yang
selalu tersungging di bibir saya. Dengan perasaan yang agak canggung saya masuk di kelas 3 Akuntansi karena ini adalah
pengalaman pertama kali dalam hidup saya menghadapi para siswa. Pertama kali
yang saya ucapkan
adalah memberika salam dan
mulailah untuk
berkenalan dengan murid-murid.
Saya
memperkenalkan diri dengan menuliskan nama di papan tulis “Puryanto”......kemudian disambut dengan beberapa pertanyaan.....
“Murid “ :
....Pak titelnya apa Pak (pertanyaan yang dilontarkan salah satu murid)
“Saya” : .... Titel saya............... Drs. Ec..
Dengan ragu
sbenarnya saya menjawab pertanyaan ini namun untuk menjaga gengsi saya, maka
saya harus menjawab dengan tegas namun agak berbohong saya menuliskan titel Drs. Ec di depan nama saya yang tertulis
di papan tulis. Mengapa say ragu, .... kan saya belum lulus, jadi sebenarnya
belum mempunyai titel. Namun tentunya sebentar lagi titel tersbut akan segera
menempel di nama saya ..... kan saya sudah semester akhir... gumam saya dalam
hati. Kemudian muncul pertanyaan demi pertanyaan :
“Murid “ :
.... Drs. Ec itu apa pak.... (murid
Laki-laki)
“Saya” : ..... ini titel yang diberikan kepada orang yang telah lulus dari
sarjana ekonomi
“Murid” : ....Statusnya...
pak ......( celetuk salah satu murid perempuan.... cntik sih)
“Saya” : .... Status apa ya mbak .... (pura-pura saya)
“Murid” : ..... e....e.....
kawin apa belum kawin begitu lo pak... (disahut pertanyaan tersebut oleh
murid laki-laki)
“Saya” : ... o..o... itu ....... belum saya .... ( geerr semua
murid yang menganggap jawaban saya itu lucu)
Dan
seterusnya ....... pertanyaan demi pertanyaan mucul mulai dari menanyakan
alamat, kendaraan yang digunakan, ukuran sepatu....... tahu-tahu...
teng.....teng.... teng.... bel berbunyi yang ternyata obrolan saya tadi memakan
waktu du jam pelajaran. Jadi pada hari pertama saya belum mengajarkan materi
Pada malam
harinya saya harus belajar menyiapkan materi untuk besok, karena besok ada
jadual untuk mengajar di kelas 1 jam pertama dan kedua mata pelajaran akuntansi, karena memang saya
diberikan jam untuk mengajar akuntansi.
Saya belajar mulai dari menghafal materi......, bagaimana cara menyampaikan.....
dimulai dari apa.., nanti kalau ada pertanyaan dari siswa saya harus menjawab
bagaimana..... tahu-tahu waktu sudah menunjukkan jam 03.00 WIB kemudian saya
berbaring dan tertidur.
Keesokan
harinya dengan semangat juang saya sebagai guru baru yang tidak boleh telat,
maka jam 06.15 WIB saya sudah berada di sekolah. Karena saya harus segera
bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, maka saya sengaja untuk keliling
sekolah melihat-lihat.... sekelilingnya dan mulailah berdatangan para murid....
“selamat pagi pak”...... beberapa murid menyapa saya, lalu saya jawab
...”Selamat pagi”.... tentu saja
sambil senyum saya menjawabnya.
Tak lama
kemudian ...”Teng... teng.....teng.... teng... bel berbunyi 4 kali pertanda
sekolah mulai masuk. Namun karena hari itu hari senin, maka sebelum masuk kelas
harus upacara dulu dan pada upacara tersebut saya diperkenalkan oleh kepala
sekolah kepada semua siswa, guru dan karyawan lainya. Begitu upacara selesai
mulailah saya masuk kelas menyuruh ketua kelas unuk memimpin do’a , kemudian
saya mengucapkan salam... mulailah saya memberikan materi. Dengan bahasa yang
masih kurang lancar namun karena materi sudah hafal jadi ya lancar.. lancar
saja dan sukseslah hari pertama saya memberikan materi.
Pada hari
berikutnya seperti biasa
saya harus belajar untuk mempersiapkan materi, apa lagi kelas yang akan saya
hadapi adalah kelas 3 yang materinyasama sekali saya belum menguasai. Maka saya
bekerja keras untuk membuka buku buku refrensi mulai pulang sekolah sampai
tengah malam terus belajar dan tahu tahu kepala saya terasa pusing dan gigi ini
juga ikut-ikutan sakit waow... pusing bercampur sakit gigi jangankan untuk
membaca untuk berpikir saja sudah sakit. Untungnya semua materi sudah saya
rangkum dan tanpa berpikir panjang saya langsung minum obat pereda nyeri
kemudian tertidur.
Pada keesokan
harinya meski gigi inimasih terasa sakit namun tidak mengurangi semangat saya
untuk berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah sudah jam 06.45 WIB saya bergegas
memasuki ruang kantor guru yang ternyata disitu sudah ada beberapa guru. Saya
duduk sebentar kemudian saya menuju keruang kelas 2 akuntansi.. Saat saya berjalan menuju ruang
kelas, ada beberapa siswa yang berbisik
keras.... memberitahukan kepada teman lainya menggunakan bahasa campuran ...” he..... guru
baru” .... “mana” sahut
temanya.......” oh yaaa ... eeeee guru
anyar celananya cingkrang”....... “husss....” teman lainya mengingatkan
agar tidak meledek. Mendengar bisikan atau ledekan mereka membuat saya agak
malu, begitu saya lirik siapa
yang bicara tadi ….. ala…mak..!!... ternyata seorang murid perempuan
yang menurut saya sangat cantik. dan anehnya seketika itu
pula sakit gigi saya menjadi ilang plassss.,...... dengan rasa sedikit kurang
percaya diri saya langsung masuk
di ruang kelas 3 dan mulailah mengajar memberikan materi yang semuanya berjalan
dengan lancar. Sehabis
mengajar saya berjalan menuju kantor guru sambil berusaha mencuri pandang
mencari siswi yang cantik tadi…. Yah… sekedar mengobati rasa penasaran.
Kenudian saya duduk di kursi kantor guru sambil merenung.. ternyata menjadi
guru itu segala aktivitasnya mejadi sasaran sorotan mata para siswa.
Berdasakan
pengalaman yang telah saya
alami di atas maka pada hari-hari berikutnya mulailah saya harus berhati
hati dalam berdandan, berpakaian
maupun beraktivitas dan agar dalam memberikan materi dapat berjalan
dengan lancar dalam arti menguasai materi, maka setiap hari harus banyak
membaca. Begitulah saya bekerja sebagai guru yang setiap hari harus belajar dan
belajar untuk menghadapi para siswa yang memiliki karakter berbeda-beda.
Waktu demi waktu terus berjalan dan
mulai saya merasakan ternyata pekerjaan guru adalah pekerjaan yang penuh dengan
tantangan, namun sangat mengasikkan. Bagaimana tidak asik setiap hari selalu
ketemu dengan para siswa yang cantik-cantik… begitu semangatnya sering kali
saya mengadakan les di sore hari dengan harapan anak didik saya pandai dibidang
akuntansi. Kadang kala hari minggupun siswa saya suruh masuk untuk memperdalam
mata pelajaran akuntansi dan hasilnya memang tidak mengecewakan. Kondisi yang
seperti ini ternyata diperhatikan oleh kepala sekolah dan pada suatu hari saya
dipanggil untuk menghadap kepada kepala sekolah….
KS : Pakpur tiap hari mengadakan les
anak anak ya… ( begitu Tanya kepala sekolah keapa saya)
Saya : Ya.. bu…. (jawab saya)
Ks : wah… saya salut kepada
pakpur…Terus… kontribusi untuk pakpur apa anak-anak dipungut biaya les…
Saya : tidak bu…. Saya hanya berharap
anak-anak paham akan ilmu akuntansi…
Mulai saat itulah saya mendapatkan
perhatian lebih dari kepala sekolah baik perhatian moril maupun materiil,
buktinya saat gajian…… ada tambahan sedikit. Bendaharanya bilang dengan bahasa
jawa “pakpur niki kaleh Bu Ks jenengan
pikantuk tambahan Les “ artinya saya mendapatkan tambahan gaji dari Les
yang selama ini saya lakukan. Betapa senangnya saya mendapatkan gaji tambahan….
dan ternyata bekerja itu asal ikhlas tanpa memikirkan upah…kalau memang sudah
rejeki tentu akan datang sendiri.
Satu tahun
kemudian (tahun 1988) sekolah sudah berhasil membangun gedung sendiri di jalan
A.yani Ngawi dan sekitar pertengahan tahun semua pindah di sekolah yang baru. Perhatian
demi perhatian dari Kepala Sekolah kepada saya semakin bertambah, buktinya pada
tahun ini (1988) saya dipercaya untuk mengelola pelaksanaan PKL untuk para
siswa yang sudah kelas 3 semester 1. Apa PKL itu ?....... PKL adalah
kepanjangan dari Praktik Kerja Lapangan yang harus dilaksanakan oleh siswa yang
sekolah di SMEA. Karena Sistem pendidikan di SMEA adalah Pendidikan Sistem
Ganda yang biasa di singkat PSG. Dengan tugas dan tanggungjawab yang baru saya
kelola dengan cermat mulai dari perencanaan, pembagian kelompok pembagian tempat PKL dan pembagian Pembimbing
Lapangan saya ketik manual karena saat itu adanya ya ketik manual dan saya
ajukan kepada Kepala Sekolah. Program kerja saya di ACC dan mulailah untuk
pelaksanaan PKL. Karena gurunya terbatas, saya pun ikut untuk menjadi
Pembimbing lapangan. Saat itu saya mulai memantau pelaksanaan PKL kelompok demi
kelompok dari lokasi tempat PKL yang satu ke tempat PKL yang lain terus saya
kunjungi……. Pada hari Rabu tanggal 3
Februari 1988 saya berkunjung di salah satu Lokasi PKL yaitu di KUD Padas
Ngawi… menemui peserta PKL, untuk sementara saya suruh berhenti kerja dulu dan
berkumpul untuk saya adakan pembinaan…
Saya : Selamat siang… ( memang
saat itu hari sudah siang sekitar pukul 09.30 WIB) bagaimana kabar pelaksanaan PKL
nya
Siswa : … Baik pak … (semua
menjawab dengan serentak)
Saya : … bagaimana PKL
menyenangkan apa tersiksa
Siswa : … Menyenangkan… tapi
juga tersiksa pak…… (yang menjawab adalah salah satu siswa perempuan yang
sangat cantik….. )
Saat saya melihat perempuan itu ….
entah mengapa saat itu pula hati
saya sangat terpukau … waow.. anak ini
cantik nian…. Sambil berpikir sepertinya anak ini kok tidak asing bagi saya……
hehehehe…. ternyata….. anak ini adalah yang pernah memaki saya mengatakan celana
saya cingkrang….( saat saya masih guru baru). Tentu saja perasaan itu saya
sembunyikan dalam-dalam biar nggak ketahuan kalau saya mengagumi kecantikan
anak itu. Pembinaan terus berlanjut yang akhirnya saya pamit dan melanjutkan ke
lokasi lainya. Di perjalann pikiran saya selalu dibayangi oleh gadis cantik
itu..namun say sadar … ini di perjalanan jadi tidak boleh melamun…. Itu
berbahaya.
Pada malam harinya pikiran saya melamun
membayangkan gadis PKL tadi…. rasanya ingin berkunjung lagi di Padas… biar
ketemu dengan gadis cantik, namun karena mungkin capek jadi akhirnya pun
tertidur. Pada keesokan harinya saya berangkat ke sekolah untuk mengajar dan
menyelesaikan administrasi yang harus saya buat yang berhubungan dengan PKL.
Satu bulan telah lewat dan para
siswa PKL telah kembali dan belajar lagi di sekolah…. Dan mulai saat itu pula
hampir setiap hari saya selalu ingin ketemu dengan gadis cantik dan ternyata
gadis tersebut namanya adalah Sunarti kelas 3 KU 2. Mungkin karena mental saya
adalah mental kacangan… saya justru tidak berani mendekat dengan gadis itu…..
namun berkat bantuan teman sekantor saya pak Topo namanya akhirnya saya di ajak
dolan ke rumah gadis itu. Pada awal mulanya saya beraangkat selalu dengan teman
saya, namun lama lama saya sudah berani dolan sendiri….. dan hampir tiap minggu
saya selalu kerumahnya …. Yah… untuk mengobati rasa kangen. Disekolah
sebenarnya setiap hari juga ketemu… tapi untuk mendekati dia saya masih takut
diketahui teman-temannya dan menjaga mungkin dia juga malu……..
Hari demi hari terus berjalan…. Saya sudah mulai sangat dekat dengan gadis
itu dan kelihatanya juga ada lampu hijau….. yah….akhirnya sayapun memberanikan
diri untuk menembak gadis itu, dan mulai
saat itu si gadis cantik memiliki du status yaitu ya muridku ya pacarku …….
Hahahahahahaaaa… .. ternyata cinta kalau
lagi bersemi seraya dunia milik berdua….. mungkin ini kiasan Siti Nurbaya ….
Atau mungkin memang masih update.dan inilah cinta pertamaku
Ternyata memiliki pacar dunianya
sudah lain …. isinya cuma pingin ketemu teruuuuuusss……. , sampai-sampai saya
lupa akan kuliah saya yang belum selesai…… Sebenarnya saya tinggal mengambil
skripsi dan KKN namun untuk memulai itu
sangat berat…. Saat itu ada seorang teman kakak saya yang datang kerumah…. Ya
,,, biasa ngobrol-ngobrol… dan akhirnya tahu kalau saya belum lulus. Teman
kakak saya bernama Sari, dia perempuan lumayan cantik dan masih bujang dan
sudah pegawai negeri, mengetahui saya belum lulus sarjana .. dia terus
memberikan motivasi kepada saya.. untuk segera menyelesaikan kuliahnya…
Sari : Maspur….. (dia memanggil
saya maspur) ayoo… segera selesaikan kuliahnya… mumpung masih longgar…
Saya : …. Gimana ya mbak…. Saya kok malu
untuk pergi ke kampus ya.. mbak….. sudah telat belum ya…
Sari : lo… telat gimana to…. Dah
pokoknya maspur segera pergi ke kampus menemui pak dosen untuk menyelesaikan
kuliahnya…
Saya : .. ya mbak….
Akhirnya apa saran dari mbak sari
saya laksanakan saat itu saya pamit untuk tidak mengajar dan saya pergi ke
Kampus UNMER Madiun ….. untuk menemui kepala BAAK agar saya dapat menempuh
kuliah lagi… dan Alhamdulillah saya diperbolehkan kemudian saya mengambil
Skripsi dan 4 bulan selesai…… tinggal menunggu Jadwal KKN. Perkuliahan saya
berjalan mulus akhirnya tepat tanggal 11 Januari 1988 saya di wisuda untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
Selama penyelesaian kuliah, saya
tidak meninggalkan pekerjaan saya untuk mengajar….. dan tentu saja jadwal
pacaran terus berlanjut…. Pada bulan Mei
1988 tibalah waktunya untuk Ujian bagi para siswa dan saya pun diberi tugas
untuk menjadi pengawas…. Singkat cerita… ujian berakhir dan pengumuman lulus
semua. Bagaimana dengan si Cantik setelah lulus…… Setelah pengumuman kelulusan
otomastis si cantik pacar saya (saya memanggilnya dengan sebutan Cantik) itu
sudah jarang di sekolah. Tetapi bukan berarti saya sudah tidak bisa ketemu, justru malah saya tambah jadwal
ketemuanya….. yang semula hanya hari minggu, sekarang saya tambah hari kamis…
itupun sebenarnya masih kurrang………. hahhaaaa terussss pingin ketemu…… sehingga
suatu hari saya memberanikan diri untuk melamar si cantik. Sebelum saya melamar
tentu sja harus memastikan secara terang terangan kepada si cantik….
Saya : …. Cant…… coba duduk sini ( begitulah saya
memanggil calon istri dengan sebutan Cant…… cantik maksudnya..)
Cantik : Ada apa Pak ……
Saya : waduh….. kok manggilnya pak….. sekarang kan cantik sudah bukan murid
saya lagi…. Panggil .. Mas, pah atau apalah
…. Biar mesra…. ( sambil tertawa bareng-bareng)… gimana…..
Cantik : hehehehe….. ya Mas ada apa…..
Saya : bagaimana kalau hubungan kita ini dilanjutkan yang lebih jauh…..
Cantik : yang lebih jauh….. memang mas mau kemana?......
Saya : hahahahaha……. (saya ketawa ternyata sicantik bisa melucu…. Cooocok).. begini lo Cant… dari pada hubungan kita Cuma begini saja…. Bagaimana
kalau cantik saya lamar untuk menjadi Istri ……
Cantik : ha…. Niikah… siap nggak ya……
Saya : … bener Cant saya sudah mantap memiliki istri kaya cantik…. Mau ya…
tapi… saya ya … seperti ini masih guru honorer … jadi hidup kita nanti ya harus
benar-benar hemat..(saya memberikan penjelasan dengan tulus namun juga
masih ada keragua)
Cantik : Kalau masalah rejeki sih kita serahkan pada Tuhan saja kan Dia yang
Ngatur…
Saya : Berarti….. cantik mau……
Cantik diam sebentar merenung…
sehingga wajahnya terlihat merah… akhirnya cantik pun mengangguk……. Pada suatu
hari saya bersama orang tua saya datang ke rumah si cantik untuk melamar….. waktu
begitu cepat akhirnya saya dan si cantik menjadi suami istri., tepatnya saya
menikah tanggal 24 September 1989.
Meski sekarang saya sudah mempunyai
istri,…. Namun tidak mengurangi semangat saya untuk terus memberikan tambahan
jam kepada para siswa.. dan pada suatu hari saya dipanggil oleh Kepala
sekolah…….Kelihatanya Ibu Kepala sekolah mempunyai rencana untuk saya…
Ks : Pakpur ini rencana ya…. Bagaimana
kalau kita membuka les aluntansi yang nantinya anak-anak kita ikut sertakan
ujian nasional yang diselenggarakan oleh Diklusemas….
Saya : Apa kira-kira saya mampu bu…..
Ks : pakpur pasti mampu …. Sementara
kita nanti mengambil dasar satu saja pakpur…..
Saya : Dasar satu itu materinya sampai
dimana bu…
Ks : …… halaahh…. Materi kelas 1
pakpur….
Saya : kalau begitu saya siap bu…. Trus
programnya bagaimana bu….
Ks : Pakpur membuat surat edaran
pendaftaran kursus Akuntansi dasar satu beserta biaya administrasinya…..
Saya : siap.. bu…
Ks : … yaahhh …… pakpur sekarang kan
sudah punya istri jadi ini bisa untuk
tambah-tambah…
Saya : nggih… matursuwun bu
(dalam hati berkata ternyata Kepala Sekolah saya ini begitu perhatian kepada
saya)
Akhirnya kursus akuntansi Dasar satu
pun berjalan dengan lancar dan bahkan peserta tiap angkatan tidak kurang dari
70 siswa. Setelah berjalan 2 bulan saatnya untuk mendaftarkan ujuan Nasional
akuntansi Dasar satu yang diselenggarakan Diklusemas (Pendidikan Luar Sekolah
dan Masyarakat), dan setiap ujian tidak ada satupun yang tercecer tidak lulus/
Lulus 100%. Pada saat pelaksanaan Ujian tersebut tentu saja saya ketemu dengan
para instruktur lembaga lainya dan Pelaksana dari Dinas pendidikan Kab Ngawi…
saya ngobrol.. ngbrol .. sharing tentang materi akuntansi…. Ternyata di dengar
oleh Panitia Pelaksana Ujian dari Dinas Ngwi Pak Dahlan Namanya…… dan saat itu
pula saya di panggil untuk menghadap…
Dahlan : Pakpur
saya mendengar obrolan pakpur tadi kelihatanya pakpur mumpuni dibidang
akuntansi ya…..
Saya : …
masa iya to pak Dahlan…. Saya biasa saja….
Dahlan : begini
pakpur… nanti.. bulan April 1990 ada diklat menjadi nara sumber Akuntansi di
Surabaya…. Nanti pakpur saya tunjuk…
Saya : …waduh……. Saya belum pernah diklat itu pak…
Dahlan : sudah….
Pokoknya nanti pakpur harus berangkat
Saya : iya
pak….(akhirnya saya mengiyakan)
Pada awal bulan april saya dipanggil
kepala sekolah yang ternyata memang ada undangan untuk saya pergi diklat di
Surabaya yang tempatnya di Asrama Haji Surabaya. Sungguh hati ini merasa
deg-degan karena diklat itu nanti merupakan pengalaman pertama bagi saya, dan
yang bikin mengganggu pikiran saya nanti berangakatnya bersama siapa…. Kan
selama ini saya belum pernah ke kota Surabaya…. Kemudian saya bilang kepada
kepala sekolah apa adanya bahwa saya belum tahu Surabaya…. Spontan bu kepala
sekolah terheran-heran …
Ks : “Astoghfillooh….. Pakpur..!!!!!
kemudian melanjutkan pembicaraanya untuk memberikan solusi…..”sudah
pakpur nanti naik trevel saja tinggal naik … dan turun sudah nyampai tujuan…
nati pakpur beli tiketnya…
Saya : Belinya dimana bu…..
(agak malu-malu bertanya)
Ks : Yo neng bakul tiket trevel to pakpur (
ya di tempat penjual tiket ….sambil tertawa….)... ya sudah nanti saya belikan
saja pakpur cukup nunggu jemputan di sekolah
Saya : wo… iya bu (saya
merasa lega)
Di pagi hari embun masih menyelimuti
bumi sekitar jam 03.00 WIB saya sudah berada di sekolah menunggu jemputan
trevel… tak lama kemudian saya pun berangkat dan sampai di lokasi diklat jam
06.15 WIB… praktis di sana belum ada penghuninya karena masih terlalu pagi.
Namun saya agak lega karena di lokasi tersebut terpampang tulisan “SELAMAT
DATANG PESERTA DIKLAT……..” . Saya terus menunggu samapi jam 08. 30. WIB baru
ada 1 orang membawa mobil kemudian saya temui yang ternyata adalah salah satu
panitia diklat…
Saya : Selamat pagi Pak….
Panitia : selamat pagi….. ada yang bisa saya bantu pak…. (dia menjawab dengan
ramah)
Saya : Begini pak… saya dari ngawi yang akan mengikuti diklat…
Panitia : Lho… kok sudah nyampek…. Kan pembukaan diklatnya masih nanti sore….
Saya : Masih nanti sore pak… (saya menegaskan dan merasa agak bingung)
Panitia : iya pak …. Ya sudah… bapak ikut saya saja….
Mungkin Pak panitia itu tahu kalau
saya bingung jadi langsung mengajak saya naik mobil nggak tahu saya mau diajak
kemana pokoknya ngikut…. Ternyata saya
di ajak ke sebuah restoran yang ini juga merupakan pengalaman pertama saya….
Pikiran tambah nggak karuan saya belum tahu bagai mana cara makan di restoran…
eeeee ternyata yang datang adalah soto
babat ala Surabaya yang cara makanya ya tinggal nyedoki saja……
Akhirnya waktupun berjalan dan saya
diajak kembali ke asrama dan ditunjukkan kamar saya yang tidak lama lagi muncul
teman-teman peserta diklat. Tepat pada pikul 16.00 WIB pembukaan diklat dimulai
yang dilanjutkan dengan materi…… Selam seminggu saya diklat di Surabaya dan
pada hari terakhir untuk siap siap pulang kebetulan bertemu dengan peserta yang
dari Magetan kemudian saya ditawari untuk pulang bersama. Karena saya tidak
tahu jalan kemana harus pulang, maka tawaran tersebut langsung saja saya
terima. Akhirnya hari Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB saya sudah sampai di rumah
… lega rasanya bisa ketemu dengan istri
tercinta……
Pada hari senin pagi saya berangkat
sekolah untuk memberikan laporan hasil diklat kepada Kepala sekolah kemudia
saya harus mengajar lagi ketemu dengan murid-murid. Begitu seterusnya semua pekerjaan
saya kerjakan dengan ikhlas, semangat…… dan hampir tiap tahun saya di kirim
untuk mengikuti diklat… tidak hanya diklat diklusemas, tetapi juga mewakili
Kepala sekolah untuk Rapat kerja di Surabaya kadang yang di Malang. Kelihatanya
kepercayaan kepala sekolah terhadap saya semakin tinggi, sehingga pada tahun
pelajaran 1992/1993 saya di beru tugas tambahan baru untuk menjadi Wakasek
Kurikulum.
Untuk menjadi Wakasek Kurikulum…
ternyata tantanganya justru lebih berat disbanding menjadi guru. Kalau menjadi
guru sudah jelas yang kita hadapi adalah siswa yang berbeda karakter, dan
mereka lebih mudah untuk dikendalikan. Sedangkan menjadi wakasek Kurikulum
setiap tahun ajaran baru ada banyak pekerjaan yang harus dislesaikan antara
lain membagi Jam mengajar untuk guru, membagi rombel, membuat jadwal… itu sudah
membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra, belum lagi ada guru yang diberikan
jumlah sedikit marah-marah, pemasangan jadwal yang kurang cocok marah-marah …….
Tentu saja menjadi wakasek kurikulum harus belajar sabar. Pada suatu hari
ketika semua perangkat kurikulum sudah siap saya menghadap kepada kepala
sekolah :
Saya : Bu semua perangkat kurikulum…. Pembagian jam, jadwal sudah selesai
mohon untuk di validasi..
Ks : iya.. pakpur… wah cepat amat pakpur bekerjanya…. (begitulah KS
dalam memotivasi saya)
Saya : … terus ini kapan diadakan rapat pembagian tugas bu…
KS : .. enaknya kapan ya pakpur…. !!... besok senin
saja setelah upacara
Saya : Siap bu….
Kemudian saya keluar dari ruang KS
menuju ke ruang TU meminta agar dibuatkan undangan rapat utnuk hari senin
depan…. Lega rasanya semua tugas saya sudah selesai. Pada esok harinya undangan
rapat sudah beredar tinggal menunggu hari senin. Pada hari senin saat di adakan
rapat setelah diadakan pembinaan koleh kepala sekolah, saya disuruh membacakan
pembagian tugas mengajar dihadapan para guru dan saya pun membacakan sambil
mencuri pandang pada wajah bapak ibu guru… mungkin ada yang kurang puas atas
keputusan yang saya bacakan. Pada saat rapat berlangsung sepertinya tidak ada
kendala sama sekali… hal itu terlihattidak ada satupun guru yang komentar.
Tetapi begitu rapat selesai….. saya langsung di gelandang oleh teman saya (Pak
Wid) sambil marah-marah :
Pak Wid : Pakpur…. Duduk sini…..
Saya : ya… ada apa ya pak wid (dengan rasa
gemetar saya pun duduk berjajar dengan pak wid guru bahasa Indonesia)
Pak Wid : Sebenarnya pakpur ini sentimen dengan saya atau bagaimana…… saya ini sudah
punya anak dua…. Dan hanya bekerja di sini tapi mengapa jam saya kok dikurangi…
(untuk guru honorer semakin banyak jam semakin banyak honnor yang semula jumlah
jamnya 32 jam menjadi 25 Jam)
Saya : Begini pak wid….. (sambil menghela nafas
untuk menghilangkan rasa gemetar).. untuk
pembagian tugas ini.. saya tidak sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan
kepala sekolah.
Pak wid : Tidak percaya…. (pembicaraan saya yang belum selesai langsung di
sahut)…. Kepala sekolah tidak mungkin
ikut-ikutan dalam pembagian tugas. … ini pasti ulah pakpur.
Saya : maaf pak wid saya tak ngomong dulu….. bukti
saya berkolaborasi dengan kepala sekolah… lihat di SK yang tanda tangan
siapa..?... mestinya kalau pak wid protes ya kepada yang tandatangan ini wong
beliau yang memberikan keputusan… bukan saya.
Pemikiran
yang ke dua sekolah kan menerima guru baru bahasa Indonesia…. Tentu saja
sebagian jamnya diampu oleh guru baru tersebut….
Sebagai ganti… pak wid diberikan tugas
tambahan berupa Piket dan Wali kelas
Saya jelaskan panjang lebar yang
akhirnya dia menerima keputusan tersebut. Begitulah kemilau menjadi wakasek
kurikulum. Satu masalah selesai…. Muncul tantangan berikutnya yaitu membuat
Rencana jangka panjang, menengah dan jangka pendek yang sekarang disebut RKS
(Rencana Kerja Sekolah) dan RKAS ( Rencana Kerja Anggaran Sekolah) dimana
tingkat kesulitannya melebihi pembuatan skripsi. Begitu seterusnya setiap awal
tahun dipastikan harus membuat program kerja. Waktu demi waktu saya jalani
sampai dengan tahun 1998 jabatan sebagai wakasek kurikulum saya lepaskan biar
ada pembaharuan. Dengan demikian saya menjadi wakasek kurikulum sudah 6 tahun
lamanya sehingga hampir semua pekerjaan Kepala sekolah saya dapat mengerjakan.
Begitu saya sudah tidak menjabat menjadi waka Kurikulum … ternyata waktu saya
agak longgar kondisi seperti ini saya gunakan untuk belajar computer secara
serius…. Memang sebelumnya saya sudah belajar dengan menggunakan Dos (Disk
Operating system) sedangkan yang akan saya pelajari adalah computer berbasis
window…. Wow… ternyata lebih mudah dari apa yang saya bayangkan…. Sudah
kerjanya cepat… tampilanya bagus….. sehingga saya terus bergelut dengan
computer yang akhirnya pada tahun 2000 saya membuka kursus computer yang saya
beri nama “LG.com” nama tersebut saya ambil dari nama anak saya yang pertama
bernama “Lingga”. Dengan modal 2 komputer untuk pembukaan pertama… namun
lumayan siswanya nggak pernah kosong…. Dan lama kelamaan saya bisa menambah
computer menjadi 7 unit meskipun secont namun masih lumayan. Perkembangan
teknologi begitu cepat…. Munculah Pentium 1, Pentium 2, 3 …. dan computer saya tidak saya upgrade…
akhirnya saya kalah saingan… tepatnya hanya berjalan 4 tahun… kursus saya
tutup.
Akhirnya saya merenung….. apa saya
terus seperti ini saja…… setiap ada pendaftaran CPNS guru.. saya nggak bisa
daftar…. Kan ijasah saya bukan keguruan…. Kemudian saya nekat untuk kuliah lagi
mengambil akta IV ….. cari yang murah dan yang penting lulus…. Akhirnya apa yang saya pikirkan ketemu…….Saya
mendaftar kuliah di Paron…. Untuk mengambil akta IV. Dan persis 4 bulan saya
lulus dan satu bulan berikutnya akta IV saya keluar. Nah… sekarang saya sudah
memiliki senjata untuk menjadi guru betulan….. Mungkin memang rejeki saya
dimudah kan oleh Alloh …. Dua bulan setelah saya menerima Ijasah akta IV ada
Formasi Guru Bantu…. Saya mencoba mendaftar….. kebetulan sekali panitianya
adalah bekas murid saya….. jadi saya ya nggak perlu antri langsung saya
titipkan murid saya..
Saya : Mbak Fitri… (nama
memang Fitri, saya hafal namanya ya memang selain dia pintar juga cantik).. …
tolong daftarkan saya ke formasi Guru Akuntansi ya……
Fitri : Wo.. nggih.. pak…
beres…
Karena disitu banyak orang yang
ngantri, maka sementara saya pergi ke warung untuk sekedar minum kopi sambil
menunggu bukti pendaftaran yang telah saya titipkan tadi. Tiga jam kemudian saya kembali menghampiri ke
tempat pendaftaran dan menanyakan kepada mbak Fitri :
Saya : … Mbak Fitri bagaimana
sudah apa belum…
Fitri :.. Sudah pak… tapi…
ijasahe Njenengan ngak bisa ke akuntansi
Pak…
Saya : .. trus gimana …
Fitri : ..bisanya ke ekonomi
pak …. Jadi ya saya daftarkan ke ekonomi..
Saya : .. nggak papa mbak….
Terima kasih
Fitri : … tapi SMP lo Pak..
Saya : …hah… SMP………
Mungkin memang sudah di atur oleh
Alloh bahwa saya harus mendaftar di SMP… selang beberapa hari saya mengikuti
ujian… yah … pokoknya saya kerjakan sebisa saya. Setelah selesai mengerjakan
dan mengumpulkan lembar LJK… bapak panitia mengumumkan bahwa hasil seleksi guru
bantu akan diumumkan senin Depan….. Tapi anehnya pengumuman itu bagi saya biasa- biasa saja….
Dan nggak perlu saya pikir…. Kan sekarang saya masih kerja… yang penting
pekerjaan yang sudah ditangan ini di tekuni……. . Pada suatu hari saya pas di
kantor guru… dihampiri teman saya …. Pak sugeng namanya..
Sugeng : … Pakpur….. Njenengan diterima….
Saya : …diterima apa….. (saya nggak habis pikir bahwa hari itu adalah hari
senin saatnya pengumuman seleksi Guru Bantu)….
Sugeng : …. Halah… pakpur pura-pura nggak tahu…..
Saya : …. Benar pak sugeng saya diterima apa….
Sugeng : .. Pakpur diterima sebagai Guru bantu…. Pengumuman sudah ada di dinas
ketenagaan….
Dalam hati saya bilang
Alhamdulillah….. kemudian saya meluncur ke dinas pendidikan …. Masa allah… Nama
saya tertera yang paling atas……. Dan sekarang saya tinggal menunggu SKnya
saja….. Tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004 saya dipanggil oleh dinas untuk
diberikan SK dan surat tugas mengajar dan ternyata saya di tempatkan di SMPN 2
Kwadungan. Dan senangnya lagi…. Jarak antara rumah saya dengan SMPN 2 Kwadungan
Cuma 3 Km….. wah benar-benar rejeki……..
Mulai tahun 2005 awal saya sudah
mulai bekerja menjadi guru di SMPN 2 Kwadungan, namun status saya adalah Guru
Swasta yang di perbantukan alias Guru Bantu. Semua apa yang telah diberikan
oleh Tuhan kepada saya saya jalani dengan iklas, saya percaya bahwa Tuhan tidak
akan mengurangi rejeki makluknya….
SMP Negeri 2 Kwadungan berdiri sejak
2004, jadi pada waktu saya datang pertama di sekolah tersebut baru memiliki
kelas 2 tingkat dengan jumlah 5
rombel….. tentu masih banyak kesempatan untuk ajang kreasi bagi saya. Saya
teringat pada saat masih SMEA bahwa setiap sekolah pasti memiliki logo….
tersehingga saya mencoba otak-atik.. di aplikasi Corel Draw… hahaha… berhasil
membuat logo SMPN 2 Kwadungan dan di pakai sampai sekarang. Apa yang saya
katakana di atas bahwa Alloh tidak menguangi rejeki kepada makluknya itu ternyata
benar-benar terjadi pada saya. Pada tahun 2007 terdapat perekrutkan PNS
besar-besaran bahwa para GTT, GB dan PTT yang mengabdi di sekolah Negeri di
angkat langsung menjadi Pegawai Negeri.. Alhandulillah…..
Sekarang saya sudah PNS Istrinya
tetap Si cantik.. dan telah dikaruniai 2 anak yang saat ini (tahun 2016) Anak
saya yang pertama Putra menjadi Dosen di STKIP PGRI Madiun dan anak yang kedua
saya Putri masih di bangku kuliah semester 2 juga di STKIP PGRI Madiun. Mudah
mudahan dengan ketulusan hati dalam menjalankan tugas…. Alloh selalu memberikan
Kesehatan dan memudahkan rejeki bagi saya…. Istri saya…. Anak saya…. Guru anak
istri saya… semua kerabat dan saudara
saya dan tak lupa juga kepada para pembaca. Novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1. Berikan komentar di sini
2. Tetapi Komentar tentang Postingan kami, Bukan Iklan.
3. Jika terdapat iklan terpaksa kami hapus