GURU HUMORIS
masih
MENJADI DAMBAAN BAGI PARA SISWA
masih
MENJADI DAMBAAN BAGI PARA SISWA
Menjadi seorang guru
merupakan sebuah kemuliaan. Di dalam Agama Islam dan agama-agama lain di
Indonesia mengatakan guru mempunyai derajat yang tinggi di Mata Tuhan. Tapi menjadi
guru bukanlah perkara yang mudah, waluapun memang tidak juga begitu susah. Guru
ada yang disenangi oleh siswa, ada pula guru yang dibenci oleh siswanya.
Berdasarkan hasil survey ternyata guru humoris di tahun 2016 masih tetap pada
level ”TOP” alias menjadi dambaan bagi para siswa.
Menjadi humoris tidak berarti seorang guru
menyampaikan pelajarannya dengan main-main, atau terkesan tidak serius. Tetapi,
menjadi guru humoris adalah berusaha menghilangkan berbagai ketegangan,
kebosanan dan rasa ngantuk yang kerap menghinggapi para siswa ketika mereka
berinteraksi dengan mata pelajaran yang diikutinya. Mengajar dan mendidik
bukanlah suatu pekerjaan mudah yang mungkin tidak setiap orang dapat
melakukannya. Guru harus tahu bagaimana cara membuat proses belajar mengajar
tidak menjenuhkan.
Pada hari itu Rabu, 23 Desember 2015 pas hari libur semester genap, ada beberapa
siswa SMP Negeri 2 Kwadungan yang masuk sekolah karena ada jadwal piket
kebersihan di sekolahnya. Pada kesempatan itu saya mencoba untuk membuat
instrumen survey berupa sebuah angket yang saya edarkan kepada siswa yang
berjumlah 24 orang. Angket tersebut berjudul ”Guru Idolaku”, terdiri 5
(lima) item watak guru. Para siswa harus memilih salah satu dari 5 (lima) item.
Isi instrumen sperti berikut : Menurut
kalian guru yang paling disukai adalah guru yang :
1.Menguasai
materi Pelajaran,
2.Berpenampilan
Menarik,
3.Humoris,
4.Penyabar,
5.Disipin.
Berdasarkan hasil
survey dari 24 siswa/ Responden dapat dilihat dalam tabel seperti berikut :
No
|
Watak GURU
|
Jmlh
siswa
|
%
|
1
|
Menguasai
Materi Pelajaran
|
2
|
8%
|
2
|
Berpenampilan Menarik
|
1
|
4%
|
3
|
Humoris
|
19
|
79%
|
4
|
Penyabar
|
1
|
4%
|
5
|
Disiplin
|
1
|
4%
|
Dari tabel di atas terlihat bahwa Guru humoris dipilih oleh 19
siswa/ responden, kalau di prosentasi sebesar 79%, Prosesntasi ini sangat
tinggi dibanding yang lain yang berkisar 4% saja. Dengan demikian jelaslah
bahwa para siswa sampai saat ini masih tetap menyukai seorang guru yang
memiliki rasa humoris.
Kita ingat Gagasan dari bapak Pendidikan kita Ki Hajar
Dewantara jika di implementasikan dalam Dunia Pendidikan, secara garis besar
dapat diartikan sebagai berikut:
1. Ing
Ngarso Sung Tulodo:
Jika berada pada “posisi depan/ pimpinan” (dalam hal apapun,
terutama dalam proses pembelajaran) seorang Guru harus dapat memberikan teladan
yang baik kepada siswanya.
2.
Ing Madya Mangun Karso
Jika berada pada “posisi tengah” atau bersama-sama dengan
siswa, guru diharapkan dapat aktif bekerjasama dengan siswa dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan.
3. Tut
Wuri Handayani
Di belakang, seorang guru harus mampu mengarahkan dan memotivasi
peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Salah satu kebahagiaan seorang guru adalah jika melihat anak
didiknya berhasil dalam meniti kehidupan dengan bekal ilmu yang telah didapat
dari sekolahnya.
Betapa mulianya usaha dan jasa yang telah diberikan oleh
seorang guru, dan tiada kata yang pantas diucapkan, melainkan rasa
terimakasih atas semua jasa-jasa yang telah guru berikan
Blog ini benar sangat berguna bagi saya
BalasHapussangat membantu pengerjaan tugas saya